Literasi saintifik atau kemelekan ilmiah (melek ilmiah) adalah kemampuan menerapkan penguasaan sains dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Seiring perkembangan zaman, literasi saintifik dipilih sebagai tujuan utama pendidikan sains karena dianggap bisa digunakan untuk mempersiapkan generasi saat ini untuk menghadapi saat nanti. Sebagai tujuan utama dalam pendidikan sains, literasi saintifik dalam keseharian masyarakat menjadi gambaran keberhasilan pendidikan sains yang dilakukan oleh setiap negara.
Adib Rifqi Setiawan menjelaskan bahwa literasi saintifik sudah menjadi kegiatan umum dalam pembelajaran sains di era Thales[1][2][3]. Menurut Adib Rifqi Setiawan, orang yang memiliki literasi saintifik dapat:
- Menjelaskan masalah secara ilmiah
- Menafsirkan data secara ilmiah
- Mengkomunikasikan informasi ilmiah
- Merancang investigasi ilmiah
- Melakukan penelitian ilmiah
- Mengevaluasi penyelidikan ilmiah
- ^ Setiawan, Adib Rifqi (2020). "Pembelajaran Tematik Berorientasi Literasi Saintifik". Jurnal Basicedu. 4 (1): 51–69. doi:10.31004/basicedu.v4i1.298. ISSN 2580-1147.
- ^ Setiawan, Adib Rifqi (2020-04-20). "Lembar Kegiatan Literasi Saintifik untuk Pembelajaran Jarak Jauh Topik Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19)". EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN. 2 (1): 28–37. doi:10.31004/edukatif.v2i1.80. ISSN 2656-8071.
- ^ Setiawan, Adib Rifqi; Saputri, Wahyu Eka (2020-12-25). "Pembelajaran Literasi Saintifik untuk Pendidikan Dasar". Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran (dalam bahasa Inggris). 14 (2): 144–152. doi:10.26877/mpp.v14i2.5794. ISSN 2528-0562.